Sabtu, 29 Agustus 2009

Kuncinya Mau

Salah satu panggilan kita sebagai orang yang sudah mengenal dan percaya kepada Kristus, adalah memberitakan Kristus kepada sebanyak mungkin orang. Sehingga semakin banyak pula orang yang mengenal dan percaya kepada Dia. Untuk itu, kita tidak mesti menjadi pendeta atau penginjil. Kita bisa melakukannya sesuai kemampuan dan kesempatan yang kita punya. Seperti John Nicholson dan Samuel Hill, dua orang salesman keliling. Suatu malam di tahun 1989 mereka bertemu di sebuah hotel. Dari perbincangan mereka tebersit suatu gagasan, alangkah baiknya apabila ada Alkitab di dalam kamar hotelnya. Bersama seorang rekan lainnya, W.J. Knight, mereka kemudian membentuk sebuah yayasan untuk menyalurkan Alkitab ke hotel-hotel. Yayasan mereka diberi nama Gideon, salah seorang hakim dalam Kitab Hakim-hakim.

Kini hampir di seluruh hotel di Eropa dan Amerika Serikat, kita bisa menemukan Alkitab dari The Gideons di laci meja kamar hotel. Mereka juga menempatkan Alkitab di rumah-rumah sakit, penjara, dan gedung-gedung asrama. Saat ini, The Gideons telah menyalurkan Alkitab lebih dari satu juta buah per minggu ke mancanegara. Entah sudah berapa banyak orang yang mengenal dan percaya kepada Kristus karena pelayanan mereka ini.

Jadi, seperti dalam permainan sepak bola, tidak semua orang mesti jadi pemain. Ada peran-peran lain yang juga penting, seperti pelatih, asisten pelatih, dokter, atau bahkan tukang urut. Begitu juga dalam memberitakan Kristus. Kita bisa berpartisipasi dan berkontribusi dalam peran dan kapasitas kita masing-masing. Kuncinya mau

DI MANA PUN DAN KAPAN PUN KITA BISA BERPARTISIPASI DALAM MEMBERITAKAN KRISTUS





untuk situs renungan harian klik di sini
atau di sini



Sabtu, 01 Agustus 2009

blog goblok.....

nama saya troy, lengkapnya troy arthur wicaksono....
sekolah di spensa (smp n satu) gresik...
kelas 9a...
yah, bukan kelas sbi, tapi anak-anak di sini wuiih....
pinternya bukan-bukan....
saya anak pertama dari 4 bersaudara...( bisa dibilang ortu saya cukup semangat, hehe)
adik saya yang pertama namanya hawky, dia sekarang kelas 8, di smp n tiga gresik
adik saya yang selanjutnya namanya erico, dia masih TK
yang terakhir namanya krista, cewek sendiri, umurnya baru 4 tahun...
ni blog baru buat...
tapi ni ga kayak sosial network ternyata...
gag kayak facebook, ato friendster, ato yll. (yang laen-laen)
udah dulu sekilas tentang saya....
GBU

Selasa, 30 Juni 2009

Facebooknya Indonesia, Join!

I want you to take a look at: kombes.com The Indonesian Social Network

ini punya indonesia, hampir sama kayak facebook...!!

Minggu, 28 Juni 2009

Bagaimana saya dapat dipenuhi dengan Roh Kudus?

Ayat kunci dalam mendiskusikan kepenuhan Roh Kudus pada zaman ini adalah Yohanes 14:16 di mana Yesus menjanjikan bahwa Roh Kudus akan mendiami orang-orang percaya secara permanen. Adalah penting untuk membedakan berdiamnya Roh Kudus dan kepenuhan Roh Kudus. Berdiamnya Roh Kudus secara permanen bukanlah hanya untuk orang-orang percaya tertentu, tapi bagi semua orang percaya. Ada sejumlah referensi dalam Alkitab yang mendukung kesimpulan ini. Yang pertama adalah bahwa Roh Kudus adalah hadiah bagi semua orang yang percaya pada Yesus Kristus tanpa perkecualian dan tanpa syarat kecuali iman di dalam Yesus Kristus (Yohanes 7:37-39). Kedua, Roh Kudus diberikan saat keselamatan. Efesus 1:13 mengindikasikan bahwa Roh Kudus diberikan pada momen keselamatan. Galatia 3:2 juga menekankan kebenaran yang sama dengan mengatakan bahwa berdiamnya Roh Kudus dan dimeteraikan dengan Roh Kudus terjadi pada saat orang percaya. Ketiga, Roh Kudus mendiami orang-orang percaya secara permanen. Roh Kudus diberikan pada orang-orang percaya sebagai jaminan bagian kita, atau sebagai pembuktian dari masa depan yang mulia di dalam Kristus (2 Korintus 1:22; Efesus 4:30).

Ini bertolak belakang dengan perintah untuk dipenuhi dengan Roh Kudus sebagaimana yang dikatakan dalam Efesus 5:18. Kita perlu menaklukkan diri secara penuh pada Roh Kudus sehingga Dia dapat memiliki kita secara keseluruhan, dan dalam pengertian itu, memenuhi kita. Roma 8:9 dan Efesus 1:13-14 menjelaskan bahwa Dia berdiam dalam diri setiap orang percaya, namun Dia dapat didukakan (efesus 4:30) dan kegiatanNya dalam diri kita dipadamkan (1 Tesalonika 5:19). Ketika kita membiarkan ini terjadi, kita tidak akan mengalami secara penuh bagaimana Roh Kudus bekerja dan menyatakan kuasaNya di dalam dan melalui diri kita. Dipenuhi Roh Kudus berarti Dia bebas untuk menempati setiap bagian dari hidup kita, menuntun dan menguasai kita. KuasaNya dapat disalurkan melalui kita sehingga apa yang kita lakukan merupakan buah untuk Tuhan. Kepenuhan Roh Kudus bukan hanya berlaku untuk kelakuan belaka, namun juga untuk pikiran kita yang paling dalam dan motivasi dari perbuatan-perbuatan kita. Mazmur 19:15 mengatakan, “Mudah-mudahan Engkau berkenan akan ucapan mulutku dan renungan hatiku, ya TUHAN, gunung batuku dan penebusku.”

Yang menghalangi kita dari dipenuhi oleh Roh Kudus adalah dosa, dan ketaatan kepada Tuhan adalah cara untuk mempertahankan kepenuhan Roh Kudus. Sekalipun pusat perhatian kita adalah dipenuhi oleh Roh sebagaimana diperintahkan dalam Efesus 5:18, berdoa untuk dipenuhi oleh Roh tidak bukan merupakan cara untuk mendapatkan kepenuhan itu. Hanya ketaatan kepada perintah-perintah Tuhan yang mengizinkan Roh Kudus bekerja dengan bebas dalam diri kita. Karena kita adalah makhluk yang berdosa, tidak mungkin kita senantiasa dipenuhi oleh Roh Kudus. Kita perlu segera membereskan dosa dalam hidup kita dan memperbaharui komimen kita untuk dipenuhi dan dipimpin oleh
Roh Kudus.

Bagaimana saya mengetahui apa karunia Roh saya?



Tidak ada formula magis atau tes karunia Roh yang dapat memberitahu kita secara pasti apa yang menjadi karunia kita. Roh Kudus membagi-bagikan karuniaNya sesuai dengan keputusanNya (1 Korintus 12:7-11). Pada saat yang sama, Allah tidak ingin kita tidak memperdulikan dengan cara bagaimana Dia ingin kita melayani Dia. Masalahnya adalah kita dengan mudah terjebak dalam soal karunia-karunia Roh sehingga kita hanya melayani Tuhan dalam bidang yang kita rasa kita punya karunia. Karunia Roh bukanlah untuk maksud demikian. Allah memanggil kita untuk melayani Dia dengan ketaatan. Dia ingin memperlengkapi kita dengan karunia apapun yang kita butuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan yang Dia telah panggil kita lakukan.

Mengenali karunia rohani kita dapat dicapai dalam beberapa cara. Tes atau inventarisasi karunia rohani, walaupun tidak dapat disandari secara penuh, dapat menolong kita untuk memahami apa kira-kira yang menjadi karunia kita. Konfirmasi dari orang-orang lain juga dapat menerangi karunia rohani kita. Orang-orang yang memperhatikan pelayanan kita sering dapat mengenali karunia Roh yang kita tidak sadari. Doa juga merupakan faktor yang penting. Satu-satunya Pribadi yang tahu pasti karunia kita adalah sang Pemberi karunia itu – Roh Kudus. Kita dapat memohon kepada Tuhan untuk menunjukkan karunia kita sehingga kita dapat menggunakan karuniaNya itu dengan cara yang lebih baik untuk mempermuliakan Dia.

Betul, Tuhan memanggil beberapa orang untuk menjadi pengajar dan memberi mereka karunia untuk mengajar. Tuhan memanggil beberapa orang untuk menjadi pelayan-pelayan dan memberkati mereka dengan karunia untuk menolong. Namun mengetahui karunia kita tidak membatasi kita dari melayani dalam bidang di luar karunia kita. Apakah ada untungnya mengetahui karunia yang Tuhan berikan pada kita? Sudah tentu. Apakah salah kalau kita terlalu banyak menfokuskan diri pada karunia rohani sehingga kita kehilangan kesempatan untuk melayani Tuhan? Ya! Jika kita menyerahkan diri untuk dipakai oleh Tuhan, Dia akan memperlengkapi kita dengan karunia Roh yang kita butuhkan.

Siapakah Roh Kudus?


Siapakah Roh Kudus?
Ada banyak pengertian yang salah mengenai identitas Roh Kudus. Ada beberapa yang menganggap Roh Kudus sebagai suatu kuasa mistis. Yang lainnya memandang Roh Kudus sebagai semacam kuasa yang Allah berikan kepada para pengikut Kristus. Apa yang Alkitab katakan mengenai identitas Roh Kudus? Secara sederhana – Alkitab mengatakan bahwa Roh Kudus adalah Allah. Alkitab juga mengatakan bahwa Roh Kudus adalah sebuah Pribadi yang memiliki akal budi, perasaan dan kehendak.
Fakta bahwa Roh Kudus adalah Allah dapat dilihat dengan jelas dalam banyak ayat-ayat Alkitab, termasuk Kisah Rasul 5:3-4. Dalam ayat ini Petrus mengkonfrontir Ananias yang berbohong kepada Roh Kudus dan memberitahu dia bahwa Ananias bukan “mendustai manusia tetapi mendustai Allah.” Ini adalah merupakan sebuah pernyataan yang jelas bahwa berbohong kepada Roh Kudus adalah berbohong kepada Allah. Kita juga mengetahui bahwa Roh Kudus adalah Allah karena Dia memiliki atribut-atribut atau karakteristik-karakteristik Allah. Contoh bahwa Roh Kudus mahahadir dapat dilihat dalam Mazmur 139:7-8: “Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu? Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situpun Engkau.” Kemudian di dalam 1 Korintus 2:10 kita menemukan kemahatahuan dari Roh Kudus. “Karena kepada kita Allah telah menyatakannya oleh Roh, sebab Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah. Siapa gerangan di antara manusia yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri manusia selain roh manusia sendiri yang ada di dalam dia? Demikian pulalah tidak ada orang yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri Allah selain Roh Allah.”
Kita mengetahui bahwa Roh Kudus adalah sebuah Pribadi karena Dia memiliki akal budi, perasaan dan kehendak. Roh Kudus berpikir dan mengetahui (1 Korintus 2:10). Roh Kudus dapat berduka (Efesus 4:30). Roh Kudus berdoa syafaat bagi kita (Roma 8:26-27). Roh Kudus membuat keputusan sesuai dengan kehendakNya (1 Korintus 12:7-11). Roh Kudus adalah Allah, “Pribadi” ketiga dari Trinitas. Sebagai Allah, Roh Kudus dapat betul-betul berfungsi sebagai Penghibur dan Penasehat yang Yesus janjikan (Yohanes 14:16, 26; 15:26).